Selasa, 24 Mei 2016

ZIARAH KUBUR

Assalamualaikum...
Salam pertemuan,,, semuga sentiasa dalam situasi iman yg kuat.

Terpanggil semula utk menukilkan diblog ini. Agar senang dirujuk nanti.

Hadis-hadis yg lemah ttg ziarah kubur seakan menjadi pegangan masyarakat kita. Ramai yg bertanya tentang hukum ziarah kubur, ziarah kubur pd hari khamis dan jumaat dan debagainya. Mereka selama ni kbyknnya hy bertaqlid kpd generasi terdahulu tanpa mengkaji dan meneliti dalil2 mengenainya.

Ada yg ragu2 dan merasa keliru lantas bertanya mengenainya. Maka disini saya copy pastekan satu penjelasan mengenai isu ini melalui penelitian terhadap hadis2 yg selama ini menjadi sandaran bg kbnykkn orang.

Silakan membaca dgn sabar dan tenang....


_______________

HADITS LEMAH DAN PALSU TENTANG KEUTAMAAN ZIARAH KUBUR ORANG TUA DAN KERABAT PADA HARI JUMAT
Oleh
Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc
Ziarah kubur merupakan salah satu ibadah yang disyariatkan dalam agama Islam. Karena ia mempunyai hikmah, keutamaan dan manfaat bagi orang yang berziarah maupun orang mati yang diziarahi. Di antara hikmah disyariatkannya ziarah kubur sebagaimana disebutkan di dalam hadits-hadits yang shahîh ialah:
1. Untuk mengucapkan salam dan mendoakan kebaikan serta memohon ampunan kepada Allâh k bagi orang-orang mati dari kaum Muslimin, agar mereka dibebaskan dari siksa kubur, dan diberi nikmat di dalam kubur.
2. Untuk mengingat kematian dan kehidupan akhirat, sehingga tidak terlena dengan gemerlapnya kehidupan dunia yang fana.
3. Dalam rangka melunakkan hati yang keras dan memadamkan kesombongan diri, dan lain sebagainya.
Manfaat dan hikmah tersebut dapat diperoleh oleh seorang Muslim kapan saja ia berkeinginan melakukan ziarah kubur tanpa mengkhususkan hari dan kesempatan tertentu, dan di kuburan siapa saja dari kubur kaum muslimin. Asalkan tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap tuntunan Islam dalam berziarah kubur, seperti melakukan safar (wisata ziarah) ke pekuburan yang jauh dari tempat tinggalnya, atau melakukan ritual-ritual seperti membaca al-Qur`ân, sholat, dzikir berjama’ah dan selainnya dalam rangka mencari berkah.
Meskipun sudah sedemikian jelas dan sempurna tuntunan agama Islam dalam ziarah kubur, namun masih ada sebagian kaum Muslimin yang berbuat kesalahan dan pelanggaran terhadap tuntunan tersebut. Ini tiada lain disebabkan oleh kebodohan (ketidaktahuan) mereka tentang ajaranagama Islam yang benar dan murni, dan banyaknya para juru dakwah yang mengajarkan kesesatan dan kebatilan kepada pengikut dan jama’ahnya sehingga kebanyakan mereka tidak sadar bahwa ziarah kubur dan amal ibadah yang mereka lakukan itu sangat bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam .
Di antara hadits lemah dan palsu yang tersebar di tengah kaum Muslimin ialah hadits yang menjelaskan keutamaan menziarahi kuburan orang tua atau kerabat pada hari dan malam Jumat yang katanya memiliki keutamaan-keutamaan, yaitu :
1. Berziarah ke kuburan orang tua pada hari Jumat lalu membaca surat Yasin di sisinya akan menghapuskan dosa-dosa.
2. Siapa yang melakukannya akan dianggap sebagai anak yang berbakti pada kedua orang tuanya.
3. Siapa yang banyak menziarahi kuburan kedua orang tuanya atau kerabatnya hingga meninggal dunia, maka kuburannya akan diziarahi oleh para malaikat.
4. Siapa yang melakukannya akan memperoleh pahala umrah atau haji mabrur.
Berikut ini akan penulis sebutkan hadits-haditsnya beserta derajatnya dan perkataan para ulama hadits yang menjelaskan sisi kelemahan dan kepalsuannya.
HADITS PERTAMA:
قَالَ أَبُو أَحْمَدَ بْنُ عَدِيٍّ رَحِمَهُ اللهُ : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الضَّحَّاكِ بْنِ عَمْرِو بْنِ أََبِي عَاصِمِ ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ خَالِدٍ الأَصْبَهَانِيُّ ، حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ زِيَادَ ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ الطَّائِفِيُّ ، عَنْ هِشَامٍ بن عُرْوَة ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ عَائِشَةَ ، عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ ، قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: ” مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدِهِمَا يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَرَأَ يس غُفِرَ لَهُ .”
Abu Ahmad Ibnu ‘Adi rahimahullah berkata, “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin adh-Dhahhâk bin ‘Amr bin Abi ‘Ashim, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Khâlid al-Ashbahâni, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepada kami ‘Amr bin Ziyâd, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaim ath-Thâifi, dari Hisyâm bin ‘Urwah, dari ayahnya, dari ‘Aisyah, dari Abu Bakar ash-Shiddîq Radhiyallahu anhu , ia berkata: “Aku pernah mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang berziarah ke kuburan kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya pada hari jum’at, lalu ia membaca surat Yasin maka (dosa-dosanya) akan diampuni (oleh Allâh, pent).”
‘Hadits’ ini diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adi dalam al-Kâmil Fî Dhu’afâ ar-Rijâl V/151.
HADITS KEDUA:
قَالَ أَبُو الشَّيْخِ الأَصْبَهَانِيُّ : حَدَّثَنَـا أَبُو عَلِيِّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ ، قال : ثنا أَبُو مَسْعُودٍ يَزِيدُ بْنُ خَالِدٍ ، قال : ثنا عَمْرُو بْنُ زِيَادٍ الْبَقَالَيُّ الْخُرَاسَانِيُّ بِجُنْدِيسَابُورَ ، قال : ثنـا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ عَائِشَةَ ، عَنْ أَبِي بَكْرٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّـهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ : ” مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ أَوْ أَحَدِهِمَا ، فَقَرَأَ عِنْدَهُمَا أَوْ عِنْدَهُ : يس ، غُفِرَ لَهُ بِعَدَدِ ذَلِكَ آيَةً أَوْ حَرْفًا ”
Abu asy-Syaikh al-Ashbahâni rahimahullah berkata, “Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Ali bin Ibrâhîm, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepada kami Abu Mas’ûd, Yazîd bin Khâlid, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepada kami ‘Amr bin Ziyâd al-Baqqâli al-Khurasâni di Jundisabur, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaimân, dari Hisyâm bin ‘Urwah, dari ayahnya, dari ‘Aisyah, dari Abu Bakar, ia berkata, ‘Aku pernah mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa yang menziarahi kuburan kedua orangtuanya atau salah satu dari keduanya pada setiap hari Jum’at, lalu ia membaca surat Yasin di sisi (kuburan) keduanya atau salah satunya, niscaya (dosa-dosanya) diampuni sebanyak bilangan ayat atau huruf (yang dibacanya, pent).”
‘Hadits’ ini diriwayatkan oleh Abu asy-Syaikh al-Ashbahâni dalam Thabaqât al-Muhadditsîn III/125 no.751).
DERAJAT HADITS PERTAMA DAN KEDUA:
Hadits-hadits tersebut di atas derajatnya مَوْضُوْعٌ (maudhu’, PALSU). Karena dalam sanadnya terdapat seorang perawi yang bernama ‘Amr bin Ziyâd. Dia seorang perawi yang pendusta dan pemalsu hadits.
Imam Abu Ahmad Ibnu ‘Adi rahimahullah berkata, “Hadits dengan sanad ini derajatnya BATIL, TIDAK ADA ASAL-USULNYA. Dan ‘Amr bin Ziyâd meriwayatkan beberapa hadits selain hadits ini. Di antaranya ada hadits yang ia curi dari para perawi yang terpercaya, dan ada pula hadits-hadits palsu. Dan dialah orang yang tertuduh memalsukannya.” (Lihat al-Kâmil Fî Dhu’afâ ar-Rijâl V/151).
Imam ad-Dâruquthni rahimahullah berkata, “Dia memalsukan hadits.” (Lihat Mizân al-I’tidâl karya adz-Dzahabi III/261).
Imam Abu Zur’ah ar-Râzi rahimahullah berkata, ”Dia seorang pendusta.” (Lihat adh-Dhu’âfa’ karya al-‘Uqaili III/274).
HADITS KETIGA:
قاَلَ الطَّبْرَانِيُّ رَحِمَهُ اللهُ : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ النُّعْمَانِ بْنِ شِبْلٍ ، قَالَ : حَدَّثَنِي أَبِي ، قَالَ : حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ النُّعْمَانِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَمِّ أَبِي ، عَنْ يَحْيَى بْنِ الْعَلاءِ الرَّازِيِّ ، عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ أَبِي أُمَيَّةَ ، عَنْ مُجَاهِدٍ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدِهِمَا فِي كُلِّ جُمُعَةٍ غُفِرَ لَهُ ، وَكُتِبَ بَرًّا ”
Imam ath-Thabrâni rahimahullah berkata, “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muhammad bin an-Nu’mân bin asy-Syibl, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepadaku ayahku, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin an-Nu’mân bin ‘Abdurrahmân (paman ayahku), dari Yahya bin al-‘Alâ’ ar-Râzi, dari ‘Abdul Karîm Abu Umayyah, dari Mujâhid, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa yang menziarahi kuburan kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya setiap hari Jum’at, niscaya akan diampuni baginya dan dicatat sebagai bakti (kepada keduanya).”
‘Hadits’ ini diriwayatkan oleh ath-Thabrâni di dalam al-Mu’jam al-Ausath VI/175 no.6114, dan al-Mu’jam ash-Shaghîr II/160 no.955. dan diriwayatkan pula oleh as-Suyûthi dalam al-La’âli’ al-Mashnû’ah fî al-Ahâdîts al-Maudhû’ah II/440 no.2526, dan lainnya.
DERAJAT HADITS:
Hadits ini derajatnya مَوْضُوْعٌ (maudhû’, PALSU), sebagaimana dinyatakan oleh Syaikh al-Albâni dalam as-Silsilah adh-Dha’îfah I/125 no.49. Hal ini dikarenakan di dalam sanadnya terdapat empat orang perawi hadits yang bermasalah, yaitu:
1. Muhammad bin Muhammad bin an-Nu’mân.
Ia seorang perawi yang ditinggalkan riwayat haditsnya dan tertuduh sebagai pemalsu hadits.
Imam adz-Dzahabi rahimahullah berkata tentangnya, “Ad-Dâruquthni telah mencela dan menuduhnya sebagai pemalsu hadits.” (Lihat Mîzân al-I’tidâl IV/26). al-Hâfizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Dia seorang perawi yang matrûk (ditinggalkan riwayat haditsnya).” (Lihat Taqrîb at-Tahdzîb I/505).
2. Muhammad bin an-Nu’mân.
Seorang perawi yang tidak dikenal jati diri dan kredibilitasnya.
Imam adz-Dzahabi rahimahullah berkata tentangnya, “Ia seorang perawi yang majhûl (tidak dikenal jati diri dan kredibilitasnya).” (Lihat Mîzân al-I’tidâl IV/56). Imam al-‘Uqaili rahimahullah berkata, “Muhammad bin an-Nu’mân seorang perawi yang majhûl (tidak dikenal jati diri dan kredibilitasnya).” (Lihat adh-Dhu’afâ’ IV/146).
3. Yahya bin al-‘Alâ` ar-Râzi (al-Bajali)
Seorang perawi yang sangat lemah karena tertuduh memalsukan hadits dan riwayatnya tidak dapat diterima dan dijadikan hujjah.
Imam al-‘Uqaili rahimahullah berkata tentangnya, “Yahya adalah seorang perawi yang matrûk (ditinggalkan riwayatnya).” (Lihat adh-Dhu’afâ` IV/146). Imam Yahya bin Ma’în rahimahullah berkata, “Yahya bin al-‘Alâ` bukan seorang perawi hadits yang tsiqah (terpercaya).” (Lihat adh-Dhu’afâ` al-‘Uqaili IV/437).
Sementara itu, Imam Abu Hâtim ar-Râzi rahimahullah berkata, “Dia bukan seorang perawi hadits yang kuat (hafalannya, pent).” Imam ad-Dâruquthni berkata, “Dia seorang perawi yang matrûk (ditinggalkan riwayat haditsnya).” Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata, “Dia pernah memalsukan hadits.” (Lihat semua komentar ini dalam Mîzân al-I’tidâl karya Imam adz-Dzahabi IV/397).
Imam Ibnu Hibbân rahimahullah berkata: “Tidak boleh berhujjah dengan (hadits)nya.” (al-Majruhîn III/115).
Al-Hâfizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Dia seorang perawi yang tertuduh memalsukan hadits.” (Lihat Taqrîb at-Tahdzîb I/595).
4. ‘Abdul Karîm Abu Umayyah
Seorang perawi yang dha’îf (lemah).
Imam Ibnu Hibbân rahimahullah berkata tentangnya: “Dia seorang perawi yang sering lupa dan banyak kesalahan yang fatal dalam meriwayatkan hadits.” (al-Majruhîn II/145).
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata, “’Abdul Karîm Abu Umayyah tidak ada apa-apanya, dia menyerupai perawi yang matrûk (ditinggalkan riwayatnya).” (al-Jarhu wa at-Ta’dîl karya Ibnu Abu Hatim VI/60).
Imam Yahya bin Ma’în rahimahullah berkata, “Abdul Karîm Abu Umayyah tidak ada apa-apanya.” Imam Ayyûb as-Sakhtiyâni rahimahullah berkata, “Dia bukan seorang perawi yang tsiqah (terpercaya).” (al-Majruhîn II/145).
HADITS KEEMPAT:
قَالَ أَبُو أَحْمَدَ بْنُ عَدِيٍّ رَحِمَهُ اللهُ : ثنا أَحْمَدُ بْنُ حَفْصٍ السَّعْدِيُّ ، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى الْوَزْدُولِيُّ ، ثنا خَاقَانُ بْنُ الأَهْتَمِ السَّعْدِيُّ ، ثنا أَبُو مُقَاتِلٍ السَّمَرْقَنْدِيُّ ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ ، عَنْ نَافِعٍ ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : ” مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبِيهِ أَوْ أُمِّهِ أَوْ عَمَّتِهِ أَوْ خَالَتِهِ أَوْ أَحَدُ قَرَابَاتِهِ كَانَتْ لَهُ حَجَّةٌ مَبْرُورَةٌ ، وَمَنْ كَانَ زَائِرًا لَهُمَا حَتَّى يَمُوتَ زَارَتِ الْمَلائِكَةُ قَبْرَهُ ” .
Abu Ahmad Ibnu ‘Adi rahimahullah berkata, “Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hafsh as-Sa’di, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepada kami Ibrâhîm bin Musa al-Wazduli’, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepada kami Khâqân bin al-Ahtam as-Sa’di’, ia berkata; ‘Telah menceritakan kepada kami Abu Muqâtil as-Samarqandi, dari ‘Ubaidillâh, dari Nâfi’, dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma , ia berkata, ‘ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa menziarahi kubur ayahnya atau ibunya, atau saudara perempuan ayah atau ibunya (bibinya), atau salah seorang kerabatnya, maka ia akan memperoleh pahala haji mabrur. Dan barangsiapa menziarahi kubur kedua orang tuanya hingga ia meninggal dunia, niscaya para malaikat akan menziarahi kuburannya.”
‘Hadits’ ini diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adi dalam kitab al-Kâmil fî Dhu’afâ ar-Rijâl II/393 no.2260, Ibnul Jauzi dalam kitab al-Maudhû’ât III/240 no.1714, dan as-Suyûthi dalam al-La’âli’ al-Mashnû’ah fî al-Ahâdîts al-Maudhî’ah II/440 no.2527, dan lainnya.
DERAJAT HADITS:
Hadits ini derajatnya ضَعِيْفٌ جِدًا (dha’îf jiddan, SANGAT LEMAH), karena pada sanadnya ada seorang perawi bernama Abu Muqâtil as-Samarqandi (Hafsh bin Salm). Dia seorang perawi yang matrûk (ditinggalkan riwayat haditsnya).
Imam Ibnu Hibbân rahimahullah berkata tentangnya, “Abu Muqâtil as-Samarqandi, namanya Hafsh bin Salm, ia seorang yang rajin ibadah, akan tetapi meriwayatkan hadits-hadits mungkar yang mana (ulama hadits) siapa pun yang mencatat hadits dapat mengetahui bahwa hadits-hadits yang diriwayatkannya tidak mempunyai dasar yang dapat dijadikan rujukan.”
Imam ‘Abdurrahmân bin Mahdi rahimahullah berkata, “Tidak boleh meriwayatkan hadits darinya.” (Lihat al-Majruhîn I/256)
Imam adz-Dzahabi berkata, “Qutaibah menganggapnya sebagai perawi hadits yang sangat lemah, dan (Abdurrahman) bin Mahdi mendustakannya.” (Lihat Mîzân al-I’tidâl I/557)
Al-Hâfizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Waki’ (bin al-Jarrâh al-Kûfi, pent) mendustakannya, dan as-Sulaimâni mengatakan, bahwa dia termasuk dalam barisan orang yang memalsukan hadits.” (Lihat Tahdzîb At-Tahdzîb II/342). Wallâhu a’lam.
Semoga Allâh Azza wa Jalla senantiasa membimbing kita semua ke jalan yang benar dan diridhai-Nya, dan memberikan kepada kita taufiq dan kemudahan untuk tetap istiqomah dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran-ajaran-Nya yang bersumber dari al-Qur`ân dan Hadits yang shahîh hingga maut menjemput kita. Semoga artikel ini menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 03-04/Tahun XVI/1433H/2012. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]

Sabtu, 29 November 2014

MUSIM HUJAN, CUTI SEKOLAH DAN MAJLIS PERKAHWINAN.


Musim tengkujuh semakin menyerlahkan dirinya sejak beberapa hari ini. Setiap tahun bulan November dan Disember sememangnya sudah dimaklumi bahawa ia adalah musim tengkujuh. Setiap hari hujan turun membasahi bumi. Pokok-pokok dan tumbuhan kelihatan segar , sambil kita dapat menghirup udara yang nyaman. Hujan yang berterusan menyebabkan banjir dibeberapa negeri di Malaysia, di kampung-kampung, bandar-bandar serta taman perumahan di genangi air.

Walaupun musim hujan, namun acara dihujung tahun ini tetap meriah, kerana ia adalah  bersamaan dengan cuti panjang bagi persekolahan di seluruh negara. Ibu bapa mengambil kesempatan untuk turut bercuti. Menghabiskan masa dengan keluarga, pergi bercuti, makan angin, berkelah , melancong dan sebagainya.  Selain itu  jemputan ke majlis-majlis perkahwinan , majlis berkhatan dan berbagai majlis lagi sentiasa memenuhi kalendar hujung minggu.

Suasana di jalanraya dan lebuh raya mengalami "jam" ketika waktu-waktu puncak seperti waktu tengahari dan petang. Bagi yang ingin berjalan jauh selalunya memilih untuk memulakan perjalanan sama ada sebelum subuh, di awal pagi mau pun waktu malam bagi mengelakkan kesesakan di jalanraya.

Tidak kurang juga ada yang terpaksa patah balik, membatalkan perjalanan apabila terserempak dengan kesesakkan melampau di persimpangan-persimpangan tertentu mahu pun di plaza-plaza tol. Oleh itu seelok-eloknya rancanglah perjalanan dimusim-musim begini. Agar tidak menghancurkan harapan anak-anak yang sememangnya teruja untuk percutian,  tidak membazirkan masa begitu sahaja di jalanan atau terpaksa membatalkan program yang telah dirancang. Sifat beringat sebelum kena , sifat menyediakan payung sebelum hujan sangatlah relevan waktu ini.

Mengada majlis-majlis perkahwinan dimusim hujan ini juga satu cabaran. Tradisi Melayu yang menjamu tetamu di khemah-khemah yang didirikan khas juga sedikit sebanyak menjejaskan. Saya berharap bagi pihak keluarga yang terlibat bersabar dan bertenang walaupun tidak dapat meraikan tetamu seperti yang telah dirancang . Demikian juga para tetamu yang datang, ikhlaskan lah diri anda dalam memenuhi undangan yang disunnahkan itu. Doakan keberkatan buat pasangan pengantin dan keluarganya sambil menghulurkan buah-tangan serta sumbangan.

Alang-alang bercakap tentang majlis perkahwinan ini, suka saya untuk menyebutkan satu fenomena baru yang berlaku dimajlis-majlis perkahwinan masa kini. Yang mungkin satu anjakan baru dalam meraikan pengantin , yang mungkin tidak ramai yang kisah perihal ini. Yang lebih mirip untuk dikategorikan kepada adab-adab majlis. Adab apakah itu ?

Ya..  agama Islam sememangnya penuh dengan adab, yang sewajarnya kita merasa bangga untuk melaksanakannya, apatah lagi ketika majlis perkahwinan yang kita katakan mungkin sekali seumur hidup... Sambutlah tetamu yang datang dengan senyuman, wajah ceria sambil bersalaman. Kalau perlu perkenalkan pasangan kita kepada saudara mara dan sahabat handai terdekat. Mereka datang membawa doa dan berkat untuk kita, bukan semata ingin menikmati makan free sedangkan mereka mampu untuk menikmati makanan yang lebih enak lagi.  Lantaran itu apalah salahnya kita hargai kunjungan mereka, mereka juga sudah memberikan sebahagian masa mereka untuk kita di hari tersebut.

Yang agak canggungnya  budaya anak muda hari ini ialah budaya menempah jurukamera khas untuk merakamkan saat-saat bahagia yang bersejarah dihari menjadi raja sehari tersebut. Tiada salahnya perbuatan itu,,,,,,  tapi biarlah berpada-pada. Hati-hatilah jika sampai terpaksa meninggalkan majlis sendiri untuk "shooting" ditempat-tempat pilihan. Yang tinggal ialah ibu bapa , adik beradik atau saudara mara sahaja melayan tetamu. Bila ditanya ,, '' mana pengantinnya..? " jawapannya ialah,,, " oohhhh....  pengantin pergi outing ada sesi photoggrafi " , maka seakan terloponglah tetamu yang menerima jawapan tersebut.

Sayang sekali,,, apabila kita membuat majlis berhabisan wang ribuan ringgit,  tetamu datang membawa doa dan semangat,  namun pulang dengan satu perasaan hambar. Berbaloikan situasi demikian untuk kita budayakan ?? Justeru itu untuk adil bagi semua pihak situasi ini perlu kepada penelitian  yang saksama,, mencipta satu suasana yang lebih harmoni . Perlu dilihat semula tujuan majlis walimah itu sendiri di adakan, di hayati hikmahnya dari segi agama dan kemasyarakatan. Kerana walimah meraikan pasangan yang mendirikan rumahtangga itu adalah ibadah , bukan sekadar adat atau untuk bersukaria.

Raikan hari bahagia dengan mengharap redha serta berkat dari Allah, mendoakan untuk pengantin agar berkekalan di dalam mawaddah wa rahmah melayari bahteri kehidupan berumah tangga  .






Ahad, 20 Oktober 2013

ROH YANG BANGKIT



بسم الله الرحمن الرحيم

Roh dan jasad yang kita miliki harus dibangunkan . tidak wajar jasad dibiarkan merana derita kurus kering tanpa makanan minuman kerehatan rawatan dan seumpamanya. Lebih-lebih lagilah roh . Walau pun ia tidak boleh dilihat susuk atau jisimnya namun kita tetap merasakan kehadhirannya. Roh juga mengalami jatuh bangunnya, mengalami kesihatan yang memuaskan atau menderita sakit.

Apakah tanda atau indikator kepada roh yang bangkit atau roh yang sihat ? sebenarnya kita mampu untuk mengukurnya melalui tingkah laku seseorang, melalui tabiat dan perangainya.

1. Wajhun toliq : wajah yang ceria.
roh yang bangkit akan terserlah melalui air muka seseorang. kemanisan wajahnya, atau keceriaannya menggambarkan dalamannya juga demikian. Mereka tidak diulit perasaan sedih berdukacita. Kerana orang yang rohnya bangkit sentiasa redha di atas setiap ketentuan Allah. Tidah pernah mengeluh di atas kesusahan. Menghadapi segala ujian kehidupan dengan dada yang lapang.

Sebaliknya mereka yang Rohnya jatuh sering akan terpancar diwajahnya raut-raut duka. susah untuk tersenyum. Jauh sekali bermanis muka. wajahnya seakan-akan kelat . Rohnya mungkin tidak di didik agar menerima kehidupan ini dengan sabar dan redha. sering menyalahkan takdir dan orang lain. Serba tidak kena apabila bertemu dengan manusia.

2. Mudah untuk memuji .
Ramai orang yang sangat mudah mengeji dari memuji. Lidahnya seolah berat untuk melontarkan pujian kepada seseorang. Berbanding orang yang jiwa atau rohnya bangkit, tiada masaalah baginya untuk menghulurkan pujian. Suka menghargai budi bahasa orang lain. Rasa bahagia dengan kejayaan orang lain. Inilah karakter seorang yang rohnya bangkit. Tidak suka mengamalkan nilai-nilai negatif dalam pergaulannya.

3. Tidak berminat kepada konflik
Sentiasa menjauhkan diri dari sebarang konflik . tidak berminat berkonflik. sentiasa memaafkan orang lain dan suka meminta maaf. tidak berminat untuk membesar-besarkan isu yang kecil sehingga menjadi besar dan panas. Cukup berhati-hati dalam muamalah.

Tiga perkara di atas mungkin boleh ditambah lagi menjadi 4 ,5 ,6 dan seterusnya. Yang penting ialah istiqomah dalam perbuatan-perbuatan yang baik . Jika tiga perkara ini tidak kita miliki bagaimana pula kalau hendak ditambah lagi....


Jumaat, 18 Oktober 2013



Terlalu lama rasanya blog Al qowareer ini terabai .... tiada update , tiada sebarang kisah yang dipaparkan. Namun tidak pula pantas untuk dibiarkan blog ini terus terbiar.

Bagaimana pula dengan Roh kita jika terabai ? sudah pasti ia akan kurus kering dan tidak bermaya. Lantaran itu setiap yang kita miliki perlu dihargai. Terutama iman yang akan kita bawa mati. Iman merupakan benteng kukuh dalam diri seorang hamba Allah. Tanpa iman hidup ini tiada ertinya.

Ketika sang mentari memancarkan cahaya panas teriknya kita merasakan begitu hebatnya sang mentari. Bisa membakar dan menyinari semesta alam. Namun telahan itu nyata meleset ketika tibanya kepulan-kepulan awan yang berarakan sedikit demi sedikit, lalu menutupi sinaran mentari tadi. Lalu hati mengatakan, ohhh awan rupanya lebih hebat !

Awan berarak di udara, membentuk kepulan yang berbagai bentuk. Berarak dan terus berarak. Tiba-tiba ia terlangggar gunung yang tersergam di hadapan lalu pecah dan cair menjadi hujan. Ternyata kini bahawa awan juga adalah makhluq yang lemah, tidak mampu menepis gunung ketika berhadapan. Apakah gunung itu makhluq yang kuat dan hebat ? Megah memasak bumi .



Tiba-tiba terlihat dikaki gunung seorang tukang batu sedang menarah dan memecahkan batu-batan , sekali lagi nyata meleset mengatakan gunung yang tersergam itu kuat dan hebat. Rupa-rupanya manusialah makhluq ciptaan Allah yang paling kuat..!

Apakah benar manusia itu kuat? tidak bisa di tewaskan? Sesungguhnya ketahuilah bahawa manusia juga makhluk Allah yang punya kelemahan. Nafsu sentiasa datang menggoda. Seirngkali manusia lalai dan dan ditewaskan oleh nafsu. Ketahuilah.. bahawa hanya iman yang kuat boleh bertahan yang tidak mampu ditewaskan oleh mana-mana makhluq. Hati yang sentiasa terpaut dengan tali Allah. tiada tempat sandarannya melainkan bersandar kepada Allah. Di situlah terletaknya iman .

Peliharalah iman, perkuat dan perkasakan ia. kerana ia adalah benteng hakiki kita.



Ahad, 19 Februari 2012

AMANAH KESIHATAN

Bismillahirrahmanirrahim..

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Setiap hari malahan setiap ketika kita mesti bersyukur kepada Allah atas setiap nikmat yang Allah anugerahkan buat kita. Yang pertama sekali tentulah bersyukur atas nikmat iman dan nikmat Islam . Kedua, ketiga , keempat dan keseterusnya terlalu banyak nikmat Allah yang kita nikmati, yang harus kita syukuri. Allah sendiri menyebutkan dalam firmannya yang bermaksud : Sekiranya kamu mengitung nikmat Allah ke atas kamu nescaya kamu tidak akan terhitung .[ an.nahl ].


Kesihatan tubuh badan adalah satu nikmat yang paling hampir dengan kita. Lantaran itu kesihatan adalah nikmat dan kesihatan juga adalah amanah yang perlu dijaga.

Tarik nafas...! Tahan nafas...! tarik.... inilah satu aktiviti yang selalu kita lakukan ketika bersenam. Ya, senaman adalah salah satu cara untuk kita menjaga kesihatan.

Senaman amat penting dalam dunia kesihatan. Begitu juga bagi mereka yang ingin mengurangkan berat badan, mesti mengawal cara pemakanan dan bersenam. Menurut seorang pakar pemakanan hospital Pantai Ampang, Dr.Syamimi Ahmad : Program mengurangkan berat badan tanpa senaman amat tidak logik.

Membelek-belek akbar Berita Minggu ada beberapa maklumat kesihatan untuk saya sharekan di sini sebagai satu info yang berguna.


  • Senaman amat perlu untuk mengeluarkan tenaga daripada makanan , jika tidak ia akan ditukar menjadi lemak. 
  • Senaman perlu dilengkapi dengan penjagaan makanan bagi memberi berat badan yang ideal.
  • Senaman yang dilakukan seperti berjogging atau berjalan kaki akan menyebabkan kadar degupan jantung yang tinggi selain pengeluaran peluh meningkat. 
  • Berkebun selama setengah jam boleh membakar 100 kalori. 
  • Semua aktiviti senaman dan makanan bergantung kepada usia dan berat badan seseorang.
Petua di atas kelihatan simple dan mudah, namun memerlukan disiplin yang tinggi untuk menjadikannya satu budaya dan amalan. Bersenam memang seronok, tapi nak mantain seminggu tiga kali dengan kesibukan-kesibukan yang pelbagai bukan semua orang mampu bertahan.. 

Itulah cabarannya.. pendek kata sesuatu yang baik itu tidak akan dapat diperolehi dengan mudah, tetapi perlu kepada usaha, perlu kepada istiqomah. Hangat-hangat tahi ayam satu sikap yang mesti dihindari.

Kita sentuh pula pasal makan. Kita memang tak boleh lawan fitrah yang Allah dah sediakan ni... makan adalah satu tabiat dan keperluan manusia untuk hidup. Ada orang malas makan dan ada orang yang terlalu suka makan. Tapi yang Islam kehendaki ialah makan dengan besederhana, untuk memenuhi keperluan tubuh. Makan berlebihan membawa mudharat. 

Beberapa disiplin makan yang perlu kita jaga ialah, 
  •  Makan ikut waktu
  • Memilih makanan yang betul 
  • Pastikan kalori yang perlu diambil setiap hari.

Berkait dengan pemakanan juga, sarapan pagi adalah satu sesi yang tidak boleh kita abaikan. Ramai di kalangan rakyat Malausia yang tidak suka bersarapan. Dengan alasan tiada selera atau situasi mereka yang sentiasa mengejar masa tidak mengizinkan mereka untuk duduk seketika dimeja makan. Sedangkan pada permulaan hari tubuh amat memerlukan tenaga untuk segala aktiviti yang berpanjangan selama satu hari. Sarapan pagi yang sesuai amat penting untuk kecergasan fizikal dan kecerdasan mental.

Seperti yang dikatakan di awal tadi kita tidak boleh melawan fitrah kejadian kita. Ramai yang akhirnya mengidap penyakit yang berkaitan pencernaan makanan seperti gasrik, radang usus dan sebagainya, akibat tidak mengambil makanan pada masanya,

Oleh itu perlu diingatkan disini pastikan waktu makan setiap hari adalah sama. 
  • Bermula dengan sarapan pukul 7 hingga 9 pagi 
  • Makan tengahari pukul 12.30 hingga 2.30 petang 
  • Makan malam seelok-eloknya empat jam sebelum tidur atau sebelum pukul 8 malam

Pernahkah anda mendengar orang diet untuk menurunkan berat badan dalam masa yang singkat? Pernah kan... Malahan ada pihak-pihak yang menyediakan hadiah untuk sesiapa yang mampu mengurangkan berat badan dengan kadar yang paling tinggi. Adakah cara tersebut cara yang terbaik?

Dalam menjawab soalan ini mari kita lihat apa yang yang Dr.Syamimi ingin kongsikan ;

     " Diet tanpa senaman atau dikatakan sebagai " yo-yo diet" biasanya akan menyebabkan berat badan turun naik mendadak kerana kehilangan otot.
       Diet ini menggunakan otot untuk ditukar kepada tenaga kerana otot dua kali lebih berat berbanding lemak. Diet sebegini amat tidak digalakkan ".

Mereka yang mengamalkan diet seperti diatas mempunyai risiko:
  •  Bertambah berat badan dua kali ganda
  •  Kerosakan buah pinggang
  • Haid tidak teratur
  •  Mood tidak betul 
  • Tekanan darah tidak stabil 
  • Paras gula dalam darah menurun sehingga kadangkala menyebabkan pengsan.
Biasanya penurunan berat badan yang ideal ialah 10 peratus dalam tempoh enam bulan.

DIET POPULAR

Diet yang paling popular sekarang ialah pengambilan protein yang tinggi dan rendah karbohidrat, tetapi diet ini tidak boleh diambil berterusan kerana akan memberi kesan kepada buah pinggang.Biasanya ia hanya dilakukan selama 60 hari dan diikuti dengan senaman seperti berenang , berbasikal dan berjogging mengikut kesesuaian.

MENU SEMINGGU

kalau betul-betul anda nak diet tidak boleh tidak kena jaga makan. Tujuh hari dalam seminggu, pastikan 5 hari dengan masakan bakar, kukus atau sup sementara hari lain dengan goreng atau bersantan.

Kesimpulannya pemakanan dan bersenam amat berkait rapat dengan menjaga amanah kesihatan. Makanan yang hanya mengikut selera yang tajam amatlah tidak digalakkan. Kefahaman tentang makanan dan kesihatan boleh membantu kita  dalam displin makan. 

Ingat.. kesihatan adalah amanah Allah. Lantaran itu kita akan ditanya bagaimana kita menggunakannya dan bagaimana kita menjaganya dihari perhitungan kelak. 

Dalam kesempatan ini kita juga tidak lupa memanjatkan doa kepada Allah supaya sentiasa memimpin kita untuk istiqomah dalam disiplin makanan dan pemakanan yang baik, sentiasa bersyukur dan menjaga kesihatan.

Semuga entry kali ini bermenafaat.


Isnin, 6 Februari 2012

CINTA KITA KEPADA RASULULLAH SAW

Sejak mula menjejak kaki ke  alam  tadika anak-anak kecil berusia empat hingga enam tahun sudah diperkenalkan tentang peribadi Rasulullah saw yang unggul. Perasaan kasihkan Rasulullah dipupuk sejak usia rebung mereka. Lagu-lagu telah digubah supaya anak-anak seronok  gembira  untuk mendendangkan lagu-lagu yang bertemakan cinta Rasul. Sekali-sekali cikgu menarik perhatian mereka melalui teknik  penceritaan tentang akhlak dan peribadi Rasul.

Maka tidak hairanlah jika anak-anak tadika sudah boleh menghafal sifat-sifat Rasul yang masyhur itu, iaitu sifat,Sidiq, amanah, tabligh dan Fatanah. Anak-anak juga sudah menghafal serba sedikit profil baginda saw, seperti nama ibu bapa dan datuk baginda, bila baginda dilahirkan, dan siapa yang menjada baginda setelah ketiadaan ibu dan bapa baginda. Anak-anak juga boleh menghafal berapa orang anak-anak Rasulullah.


Demikianlah suasana  pendidikan anak-anak  Melayu muslim dizaman ini. Taska dan tadika Islam berlumba-lumba untuk melahirkan produk muslim kecil. Masyarakat  menyambut baik perkembangan tersebut walau  pun  terpaksa membayar lebih berbanding tadika-tadika  KEMAS atau tadika-tadika Perpaduan . Ringkasnya , ibu bapa kelihatan ghairah untuk mencorakkan anak-anak mereka dengan acuan Islam.

Melihat kepada senario tersebut kita sebagai  rakyat Malaysia tumpang rasa gembira dan bangga. Seolah-olah ada cahaya dihujung sana untuk anak-anak terus melangkah kehadapan  dengan selesa menuju alam  dewasa . Malahan menjadi pemimpin di masa hadapan.

Namun bila kita alihkan lensa teropong  kepada anak-anak remaja dan komuniti dewasa harapan  cerah tadi seolah – olah  berubah menjadi  suram atau samar-samar. Ke mana perginya anak-anak kecil yang dahulunya sopan , pandai membaca doa malahan ada yang menghafal  surah-surah Al Quran dan menghafai surah Yasin ? Dulu mereka belajar tentang cintakan  Allah dan rasul tapi kini mereka lebih kepada mengagung-agungkan cinta “kekasih”. Berpeleseran lelaki dan perempuan ke sana ke mari. Anak-anak remaja  semakin mabuk cinta , walau pun cinta itu buta. Mereka sibuk mencari cinta, memburu cinta. Cinta Rasul sudah semakin terpadam dari hati mereka. Kalau dulu selawat ke atas nabi menjadi irama yang membasahi bibir mereka , tetapi kini lagu-lagu cinta menyesakkan gegendang telinga.  

Sebahagian kecil sahaja pelajar yang masih  setia dengan peribadi Islam sebagaimana yang di ajarkan oleh Rasulullah saw. Selebihnya mengalami kecelaruan identiti. Mereka lebih mengenali bintang filem, pelakon atau ahli sukan dari Nabi sendiri. Lebih seronok membaca novel-novel  ringan dari mempelajari kisah tokoh-tokoh Islam.  Walaupun nama kelas-kelas mereka disekolah menggunakan nama tokoh-tokoh agung  Islam, tetapi bila ditanya siapa peribadi-peribadi tersebut  dari sudut profilnya mereka geleng kepala, tak tahu…

Kisah - kisah benar di atas menuntut kita untuk melihat semula pendekatan pendidikan  masa kini, terutama pendidikan Islam . Hal ini sama juga keadaannya dengan sambutan mulidur rasul yang kita sambut setiap tahun, tapi masyarakat masih berada ditakuk lama , masih gagal untuk mengaplikasi  sunnah dan ajaran Rasulullah dalam kehidupan. 

Objektif pengutusan Rasulullah saw oleh Allah swt kepada umat manusia ini adalah untuk mengajar manusia tentang agama Islam . Di samping itu sifat peribadi Rasulullah itu sendiri menjadi contoh tauladan kepada kita.  Segala sifat, perbuatan, kata-kata dan perakuan baginda adalah sunnah. Baginda bercakap berpandukan ilham dan wahyu dari Allah, bukan dari hawa nafsu.
وما ينطق عن الهوى ان هو الا وحيو يوحى
Maksudnya : Dan dia tidak berkata-kata daripada hawa nafsu melainkan wahyu yang diwahyukan kepadanya.  (An Najm : 3-4 )

Lantaran itu al Quran dan al hadith  kedua-duanya adalah sumber rujukan kita yang paling utama. Selari dengan ucapan syahadah yang kita sering ulang-ulang iaitu “aku naik saksi bahawa tiada Tuhan yang di sembah melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad itu Rasullallah.

Inilah konsep dan objektif  yang perlu di fahami oleh umat Islam. Jika sewatu di alam tadika anak-anak hanya menghafal fakta-fakta mudah mengenai peribadi nabi , manakala di alam remaja dan dewasa sebagai seorang Muslim yang sudah baligh dan mukallaf ,mereka perlu mempelajari bagaimana untuk memahami ajaran-ajaran yang di bawa oleh nabi, bagaimana untuk menghayatinya dan bagaimana untuk menterjemahkannya dalam praktik amali kehidupan .

Kerana kita ingin melahirkan masyarakat yang faham. Bukan hanya beremosi dan mengalirkan air mata apabila disebut-sebut tentang Rasulullah, sedangkan banyak sunnah dan ajaran baginda yang diabaikan. Kita inginkan syafaat baginda diakhirat kelak , namun ajaran dan sunnahnya di dunia ini mestilah  terlebih dahulu sudah terlaksana dengan sempurna. 

Dalam contoh yang lain, ramai orang tahu tentang fadhilat selawat. Di mana Rasulullah pernah menyebutkan “ sesiapa yang berselawat kepadaku sekali  Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali “. Sehingga budaya selawat ini sudah menjadi satu budaya, contohnya bila ibu-ibu membasuh beras selawat dulu, bila student  nak masuk pereksa baca selawat, bila makan ubat didahului dengan selawat , dan banyak lagi contoh. Kita rajin selawat kerana inginkan fadhilatnya. Tapi, pernahkah kita selawat semata-mata rindu dan kasih kita kepada baginda?


Selain itu sejauhmanakah keinginan kita untuk menjadikan cara hidup Rasulullah itu cara hidup kita. Mencontohi  Ibadat baginda, ketaatan, keikhlasan, semangat juang, ketegasan dalam menentang kemungkaran dan  keseriusan baginda dalam menyebarkan perkara ma’ruf. Baginda telah mengajar kita memparktikkan Islam yang syumul . Baginda telah membawa syariat yang sempurna dan tiada lagi nabi selepas baginda. Lantaran itu kita perlu ambil semua itu secara total, tanpa pilih-pilih. Tidak hanya terhad dalam urusan nikah kawin, poligami, makan minum dan pakaian sahaja.

Akhir sekali marilah kita renungi Firman Allah maksudnya : “ Ketahuilah bahawa ditengah-tengah kamu ada Rasulullah . Kalau dia menuruti (kemahuan) kamu dalam banyak hal, pasti kamu akan mendapat kesusahan. Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan  dan menghiaskannya di dalam hati kamu , serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran dan kefasikan dan kedurhakaan . Mereka itulah orang yang mengikuti jalan yang lurus . “
( Al Hujurat: 7).

Jumaat, 12 Ogos 2011

INDAHNYA TAUBAT

aKafilah Ramadhan terus berarak lalu. Kita masih lagi berada di dalam dakapan Ramadhan. Menunaikan ibadah puasa , rukun Islam kedua. Semua umat Islam di seluruh dunia bersama-sama berlumba-lumba membanyakkan ibadah dan amal soleh dibulan mulia ini. Kerana bulatnya bumi yang Allah ciptakan ini, maka siang, malam, pagi dan petang berlaku diserentak dipelusuk planet bumi ini. Pernah tak kita membayangkan senario secara keseluruhan bumi ini , di mana setiap masa di bumi ini ada orang bersolat, ada orang bersahur, ada orang berpuasa dan ada yang sedang berbuka puasa... subhanallah.



 Sesungguhnya bumi ini hanya sebuah cakerawala yang kecil sahaja berbanding dengan plenet-plenet yang lain. Di bumi inilah telah dicampakkan Adam dan Hawa dari syurga berketurunan dan bergenerasi sehingga kehari ini. Dan tidaklah diciptakan jin dan manusia itu oleh Allah SWT melainkan untuk mengabdikan diri kepadaNya.

Sebagaimana ayahanda kita Adam, kita juga tidak sunyi dari melakukan kesalahan. Nabi Adam alaihisalam  manusia pertama yang diciptakan oleh Allah sujud kepadanya para Malaikat dengan perintah Allah kecuali Iblis. Namun ketika baginda melakukan kesalahan , apabila baginda termakan pujukan iblis supaya memakan buah dari satu pohon yang telah dilarang oleh Allah baginda tidak teragak-agak untuk memahon taubat dan keampunan dari pada Allah swt. Dan Allah telah menerima taubat baginda.

Satu contoh yang diabadikan oleh Ayahanda kita,  sepatutnya menjadi ikutan kita sehingga ke hari kiamat. Di mana apabila melakukan kesalahan bersegera memohon ampun dan taubat kepada Allah.

Di bulan Ramadhan yang mulia ini marilah sama-sama kita memperbanyakkan taubat, semuga dosa-dosa kita yang lalu akan terhapus, amal soleh kita akan diterima.

Taubat, ertinya kembali dan rujuk semula. Sesungguhnya ia adalah satu perasaan takut di dalam hati seseorang yang mendorongnya untuk kembali kepada Allah . Kembali bersama dengan penyesalan dan azam untuk tidak mengulangi lagi sesuatu perbuatan yang salah dan dimurkai Allah itu. Seolah-olah ia menanggalkan semua dosa-dosa dan maksiat dari dirinya untuk pasrah menyerah diri kepada Allah.

Taubat di atas segala jenis dosa.. walau sebesar mana atau sekecil manapun dosa yang telah dilakukan. kedua-duanya memerlukan kepada taubat untuk ia di hapuskan.

Tidak mahu bertaubat , menggambarkan sifat degil dan sekaligus sifat sombong telah menguasai diri. Namun siapakah kita yang ingin bersifat angkuh dan sombong di sisi Allah ?

Sebuah kisah Bani Israil di zaman Nabi Musa a.s. Terdapat seorang lelaki yang telah melakukan maksiat selama 40 tahun, dan tak pernah bertaubat memohon ampun daripada Allah walaupun sekali. Sehingga pada satu tahun berlaku kemarau yang teruk di negeri tersebut. Tumbuh-tumbuhan dan binatang banyak yang mati. Begitu juga air sungai menjadi kering. Lantaran itu orang-orang dari Bani Israil memohon kepada Nabi Musa supaya berdoa kepad Allah agar di turunkan hujan.

Nabi Musa pun mengajak kaumnya untuk sama-sama berdoa meminta hujan kepada Allah. Telah keluar bersama nabi Musa seramai 70 ribu orang Bani Israil, berkumpul di satu tempat. Mereka berdoa dengan doa yang bersungguh-sungguh. Namun ... hujan tetap tidak turun. Sehingga memaksa Nabi Musa untuk bertanya kepada Allah , kenapa masih lagi tidak turun hujan?? lalu Allah mewahyukan bahawa ada dikalangan kamu ada seorang lelaki yang telah melakukan maksiat selama 40 tahun dan tak pernah bertaubah walaupun sekali,, maka hendaklah orang tersebut keluar. Jika ia keluar hujan akan turun.

Nabi Musa meminta dikalangan bani Israil yang melakukan maksiat itu supaya keluar. Namun bagi empunya diri merasa malu untuk keluar, apabila dilihat ke arah sekelilingnya tiada siapa yang keluar, maka sahlah bahawa dialah orang yang di maksudkan. Lalu lelaki itu  bermunajat kepada Allah : " Ya Allah aku telah melakukan maksiat kepadamu selama 40 tahun dan Engkau melindungiku, Pada hari ini aku bertaubat kepadaMu jika aku keluar semua orang akan tahu, dan jika aku tidak keluar hujan tidak akan turun dan kami semua akan binasa, Ya Allah hari ini akau bertaubat, aku menyesal dan aku kembali kepadamu, terimalah taubatku dan lindungilah aku sekali lagi.. ", maka hujan pun turun.

Nabi Musa berkata : Wahai Tuhan hujan sudah turun sedangkan tiada seorang pun yang keluar ? (pelik). Jawab Allah : Wahai Musa hujan turun dengan sebab taubat hambaku yang memaksiatiku selama 40 tahun. Aku gembira dengan taubatnya.
Musa : Wahai Tuhan , tunjukkan kepadaku orang itu  , supaya aku juga gembira bersamanya.
Jawab Allah : Wahai Musa dia memaksiatiku selama 40 tahun dan aku melindunginya dan  hari ini  apabila dia bertaubat kepadaKu adakah patut Aku membongkarnya?

Maha suci Allah... manusia melakukan maksiat ke atasnya, namun pintu taubat di buka seluas-luasnya. Allah menjaga maruahnya untuk memberi peluang taubat kepadanya. Berlakunya kemarau sebagai tanda kebesaran dan kekuasaan Allah , untuk menyedarkan manusia yang lalai supaya kembali kepadanya.

Alangkah indahnya taubat buat lelaki itu... Maksiat yang dilakukannya selama 40 tahun dihapuskan oleh Allah dalam masa yang singkat dengan taubatnya.

Selasa, 24 Mei 2016

ZIARAH KUBUR

Assalamualaikum...
Salam pertemuan,,, semuga sentiasa dalam situasi iman yg kuat.

Terpanggil semula utk menukilkan diblog ini. Agar senang dirujuk nanti.

Hadis-hadis yg lemah ttg ziarah kubur seakan menjadi pegangan masyarakat kita. Ramai yg bertanya tentang hukum ziarah kubur, ziarah kubur pd hari khamis dan jumaat dan debagainya. Mereka selama ni kbyknnya hy bertaqlid kpd generasi terdahulu tanpa mengkaji dan meneliti dalil2 mengenainya.

Ada yg ragu2 dan merasa keliru lantas bertanya mengenainya. Maka disini saya copy pastekan satu penjelasan mengenai isu ini melalui penelitian terhadap hadis2 yg selama ini menjadi sandaran bg kbnykkn orang.

Silakan membaca dgn sabar dan tenang....


_______________

HADITS LEMAH DAN PALSU TENTANG KEUTAMAAN ZIARAH KUBUR ORANG TUA DAN KERABAT PADA HARI JUMAT
Oleh
Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc
Ziarah kubur merupakan salah satu ibadah yang disyariatkan dalam agama Islam. Karena ia mempunyai hikmah, keutamaan dan manfaat bagi orang yang berziarah maupun orang mati yang diziarahi. Di antara hikmah disyariatkannya ziarah kubur sebagaimana disebutkan di dalam hadits-hadits yang shahîh ialah:
1. Untuk mengucapkan salam dan mendoakan kebaikan serta memohon ampunan kepada Allâh k bagi orang-orang mati dari kaum Muslimin, agar mereka dibebaskan dari siksa kubur, dan diberi nikmat di dalam kubur.
2. Untuk mengingat kematian dan kehidupan akhirat, sehingga tidak terlena dengan gemerlapnya kehidupan dunia yang fana.
3. Dalam rangka melunakkan hati yang keras dan memadamkan kesombongan diri, dan lain sebagainya.
Manfaat dan hikmah tersebut dapat diperoleh oleh seorang Muslim kapan saja ia berkeinginan melakukan ziarah kubur tanpa mengkhususkan hari dan kesempatan tertentu, dan di kuburan siapa saja dari kubur kaum muslimin. Asalkan tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap tuntunan Islam dalam berziarah kubur, seperti melakukan safar (wisata ziarah) ke pekuburan yang jauh dari tempat tinggalnya, atau melakukan ritual-ritual seperti membaca al-Qur`ân, sholat, dzikir berjama’ah dan selainnya dalam rangka mencari berkah.
Meskipun sudah sedemikian jelas dan sempurna tuntunan agama Islam dalam ziarah kubur, namun masih ada sebagian kaum Muslimin yang berbuat kesalahan dan pelanggaran terhadap tuntunan tersebut. Ini tiada lain disebabkan oleh kebodohan (ketidaktahuan) mereka tentang ajaranagama Islam yang benar dan murni, dan banyaknya para juru dakwah yang mengajarkan kesesatan dan kebatilan kepada pengikut dan jama’ahnya sehingga kebanyakan mereka tidak sadar bahwa ziarah kubur dan amal ibadah yang mereka lakukan itu sangat bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam .
Di antara hadits lemah dan palsu yang tersebar di tengah kaum Muslimin ialah hadits yang menjelaskan keutamaan menziarahi kuburan orang tua atau kerabat pada hari dan malam Jumat yang katanya memiliki keutamaan-keutamaan, yaitu :
1. Berziarah ke kuburan orang tua pada hari Jumat lalu membaca surat Yasin di sisinya akan menghapuskan dosa-dosa.
2. Siapa yang melakukannya akan dianggap sebagai anak yang berbakti pada kedua orang tuanya.
3. Siapa yang banyak menziarahi kuburan kedua orang tuanya atau kerabatnya hingga meninggal dunia, maka kuburannya akan diziarahi oleh para malaikat.
4. Siapa yang melakukannya akan memperoleh pahala umrah atau haji mabrur.
Berikut ini akan penulis sebutkan hadits-haditsnya beserta derajatnya dan perkataan para ulama hadits yang menjelaskan sisi kelemahan dan kepalsuannya.
HADITS PERTAMA:
قَالَ أَبُو أَحْمَدَ بْنُ عَدِيٍّ رَحِمَهُ اللهُ : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الضَّحَّاكِ بْنِ عَمْرِو بْنِ أََبِي عَاصِمِ ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ خَالِدٍ الأَصْبَهَانِيُّ ، حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ زِيَادَ ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ الطَّائِفِيُّ ، عَنْ هِشَامٍ بن عُرْوَة ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ عَائِشَةَ ، عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ ، قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: ” مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدِهِمَا يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَرَأَ يس غُفِرَ لَهُ .”
Abu Ahmad Ibnu ‘Adi rahimahullah berkata, “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin adh-Dhahhâk bin ‘Amr bin Abi ‘Ashim, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Khâlid al-Ashbahâni, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepada kami ‘Amr bin Ziyâd, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaim ath-Thâifi, dari Hisyâm bin ‘Urwah, dari ayahnya, dari ‘Aisyah, dari Abu Bakar ash-Shiddîq Radhiyallahu anhu , ia berkata: “Aku pernah mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang berziarah ke kuburan kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya pada hari jum’at, lalu ia membaca surat Yasin maka (dosa-dosanya) akan diampuni (oleh Allâh, pent).”
‘Hadits’ ini diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adi dalam al-Kâmil Fî Dhu’afâ ar-Rijâl V/151.
HADITS KEDUA:
قَالَ أَبُو الشَّيْخِ الأَصْبَهَانِيُّ : حَدَّثَنَـا أَبُو عَلِيِّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ ، قال : ثنا أَبُو مَسْعُودٍ يَزِيدُ بْنُ خَالِدٍ ، قال : ثنا عَمْرُو بْنُ زِيَادٍ الْبَقَالَيُّ الْخُرَاسَانِيُّ بِجُنْدِيسَابُورَ ، قال : ثنـا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ عَائِشَةَ ، عَنْ أَبِي بَكْرٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّـهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ : ” مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ أَوْ أَحَدِهِمَا ، فَقَرَأَ عِنْدَهُمَا أَوْ عِنْدَهُ : يس ، غُفِرَ لَهُ بِعَدَدِ ذَلِكَ آيَةً أَوْ حَرْفًا ”
Abu asy-Syaikh al-Ashbahâni rahimahullah berkata, “Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Ali bin Ibrâhîm, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepada kami Abu Mas’ûd, Yazîd bin Khâlid, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepada kami ‘Amr bin Ziyâd al-Baqqâli al-Khurasâni di Jundisabur, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaimân, dari Hisyâm bin ‘Urwah, dari ayahnya, dari ‘Aisyah, dari Abu Bakar, ia berkata, ‘Aku pernah mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa yang menziarahi kuburan kedua orangtuanya atau salah satu dari keduanya pada setiap hari Jum’at, lalu ia membaca surat Yasin di sisi (kuburan) keduanya atau salah satunya, niscaya (dosa-dosanya) diampuni sebanyak bilangan ayat atau huruf (yang dibacanya, pent).”
‘Hadits’ ini diriwayatkan oleh Abu asy-Syaikh al-Ashbahâni dalam Thabaqât al-Muhadditsîn III/125 no.751).
DERAJAT HADITS PERTAMA DAN KEDUA:
Hadits-hadits tersebut di atas derajatnya مَوْضُوْعٌ (maudhu’, PALSU). Karena dalam sanadnya terdapat seorang perawi yang bernama ‘Amr bin Ziyâd. Dia seorang perawi yang pendusta dan pemalsu hadits.
Imam Abu Ahmad Ibnu ‘Adi rahimahullah berkata, “Hadits dengan sanad ini derajatnya BATIL, TIDAK ADA ASAL-USULNYA. Dan ‘Amr bin Ziyâd meriwayatkan beberapa hadits selain hadits ini. Di antaranya ada hadits yang ia curi dari para perawi yang terpercaya, dan ada pula hadits-hadits palsu. Dan dialah orang yang tertuduh memalsukannya.” (Lihat al-Kâmil Fî Dhu’afâ ar-Rijâl V/151).
Imam ad-Dâruquthni rahimahullah berkata, “Dia memalsukan hadits.” (Lihat Mizân al-I’tidâl karya adz-Dzahabi III/261).
Imam Abu Zur’ah ar-Râzi rahimahullah berkata, ”Dia seorang pendusta.” (Lihat adh-Dhu’âfa’ karya al-‘Uqaili III/274).
HADITS KETIGA:
قاَلَ الطَّبْرَانِيُّ رَحِمَهُ اللهُ : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ النُّعْمَانِ بْنِ شِبْلٍ ، قَالَ : حَدَّثَنِي أَبِي ، قَالَ : حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ النُّعْمَانِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَمِّ أَبِي ، عَنْ يَحْيَى بْنِ الْعَلاءِ الرَّازِيِّ ، عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ أَبِي أُمَيَّةَ ، عَنْ مُجَاهِدٍ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدِهِمَا فِي كُلِّ جُمُعَةٍ غُفِرَ لَهُ ، وَكُتِبَ بَرًّا ”
Imam ath-Thabrâni rahimahullah berkata, “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muhammad bin an-Nu’mân bin asy-Syibl, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepadaku ayahku, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin an-Nu’mân bin ‘Abdurrahmân (paman ayahku), dari Yahya bin al-‘Alâ’ ar-Râzi, dari ‘Abdul Karîm Abu Umayyah, dari Mujâhid, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa yang menziarahi kuburan kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya setiap hari Jum’at, niscaya akan diampuni baginya dan dicatat sebagai bakti (kepada keduanya).”
‘Hadits’ ini diriwayatkan oleh ath-Thabrâni di dalam al-Mu’jam al-Ausath VI/175 no.6114, dan al-Mu’jam ash-Shaghîr II/160 no.955. dan diriwayatkan pula oleh as-Suyûthi dalam al-La’âli’ al-Mashnû’ah fî al-Ahâdîts al-Maudhû’ah II/440 no.2526, dan lainnya.
DERAJAT HADITS:
Hadits ini derajatnya مَوْضُوْعٌ (maudhû’, PALSU), sebagaimana dinyatakan oleh Syaikh al-Albâni dalam as-Silsilah adh-Dha’îfah I/125 no.49. Hal ini dikarenakan di dalam sanadnya terdapat empat orang perawi hadits yang bermasalah, yaitu:
1. Muhammad bin Muhammad bin an-Nu’mân.
Ia seorang perawi yang ditinggalkan riwayat haditsnya dan tertuduh sebagai pemalsu hadits.
Imam adz-Dzahabi rahimahullah berkata tentangnya, “Ad-Dâruquthni telah mencela dan menuduhnya sebagai pemalsu hadits.” (Lihat Mîzân al-I’tidâl IV/26). al-Hâfizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Dia seorang perawi yang matrûk (ditinggalkan riwayat haditsnya).” (Lihat Taqrîb at-Tahdzîb I/505).
2. Muhammad bin an-Nu’mân.
Seorang perawi yang tidak dikenal jati diri dan kredibilitasnya.
Imam adz-Dzahabi rahimahullah berkata tentangnya, “Ia seorang perawi yang majhûl (tidak dikenal jati diri dan kredibilitasnya).” (Lihat Mîzân al-I’tidâl IV/56). Imam al-‘Uqaili rahimahullah berkata, “Muhammad bin an-Nu’mân seorang perawi yang majhûl (tidak dikenal jati diri dan kredibilitasnya).” (Lihat adh-Dhu’afâ’ IV/146).
3. Yahya bin al-‘Alâ` ar-Râzi (al-Bajali)
Seorang perawi yang sangat lemah karena tertuduh memalsukan hadits dan riwayatnya tidak dapat diterima dan dijadikan hujjah.
Imam al-‘Uqaili rahimahullah berkata tentangnya, “Yahya adalah seorang perawi yang matrûk (ditinggalkan riwayatnya).” (Lihat adh-Dhu’afâ` IV/146). Imam Yahya bin Ma’în rahimahullah berkata, “Yahya bin al-‘Alâ` bukan seorang perawi hadits yang tsiqah (terpercaya).” (Lihat adh-Dhu’afâ` al-‘Uqaili IV/437).
Sementara itu, Imam Abu Hâtim ar-Râzi rahimahullah berkata, “Dia bukan seorang perawi hadits yang kuat (hafalannya, pent).” Imam ad-Dâruquthni berkata, “Dia seorang perawi yang matrûk (ditinggalkan riwayat haditsnya).” Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata, “Dia pernah memalsukan hadits.” (Lihat semua komentar ini dalam Mîzân al-I’tidâl karya Imam adz-Dzahabi IV/397).
Imam Ibnu Hibbân rahimahullah berkata: “Tidak boleh berhujjah dengan (hadits)nya.” (al-Majruhîn III/115).
Al-Hâfizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Dia seorang perawi yang tertuduh memalsukan hadits.” (Lihat Taqrîb at-Tahdzîb I/595).
4. ‘Abdul Karîm Abu Umayyah
Seorang perawi yang dha’îf (lemah).
Imam Ibnu Hibbân rahimahullah berkata tentangnya: “Dia seorang perawi yang sering lupa dan banyak kesalahan yang fatal dalam meriwayatkan hadits.” (al-Majruhîn II/145).
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata, “’Abdul Karîm Abu Umayyah tidak ada apa-apanya, dia menyerupai perawi yang matrûk (ditinggalkan riwayatnya).” (al-Jarhu wa at-Ta’dîl karya Ibnu Abu Hatim VI/60).
Imam Yahya bin Ma’în rahimahullah berkata, “Abdul Karîm Abu Umayyah tidak ada apa-apanya.” Imam Ayyûb as-Sakhtiyâni rahimahullah berkata, “Dia bukan seorang perawi yang tsiqah (terpercaya).” (al-Majruhîn II/145).
HADITS KEEMPAT:
قَالَ أَبُو أَحْمَدَ بْنُ عَدِيٍّ رَحِمَهُ اللهُ : ثنا أَحْمَدُ بْنُ حَفْصٍ السَّعْدِيُّ ، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى الْوَزْدُولِيُّ ، ثنا خَاقَانُ بْنُ الأَهْتَمِ السَّعْدِيُّ ، ثنا أَبُو مُقَاتِلٍ السَّمَرْقَنْدِيُّ ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ ، عَنْ نَافِعٍ ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : ” مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبِيهِ أَوْ أُمِّهِ أَوْ عَمَّتِهِ أَوْ خَالَتِهِ أَوْ أَحَدُ قَرَابَاتِهِ كَانَتْ لَهُ حَجَّةٌ مَبْرُورَةٌ ، وَمَنْ كَانَ زَائِرًا لَهُمَا حَتَّى يَمُوتَ زَارَتِ الْمَلائِكَةُ قَبْرَهُ ” .
Abu Ahmad Ibnu ‘Adi rahimahullah berkata, “Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hafsh as-Sa’di, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepada kami Ibrâhîm bin Musa al-Wazduli’, ia berkata, ‘Telah menceritakan kepada kami Khâqân bin al-Ahtam as-Sa’di’, ia berkata; ‘Telah menceritakan kepada kami Abu Muqâtil as-Samarqandi, dari ‘Ubaidillâh, dari Nâfi’, dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma , ia berkata, ‘ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa menziarahi kubur ayahnya atau ibunya, atau saudara perempuan ayah atau ibunya (bibinya), atau salah seorang kerabatnya, maka ia akan memperoleh pahala haji mabrur. Dan barangsiapa menziarahi kubur kedua orang tuanya hingga ia meninggal dunia, niscaya para malaikat akan menziarahi kuburannya.”
‘Hadits’ ini diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adi dalam kitab al-Kâmil fî Dhu’afâ ar-Rijâl II/393 no.2260, Ibnul Jauzi dalam kitab al-Maudhû’ât III/240 no.1714, dan as-Suyûthi dalam al-La’âli’ al-Mashnû’ah fî al-Ahâdîts al-Maudhî’ah II/440 no.2527, dan lainnya.
DERAJAT HADITS:
Hadits ini derajatnya ضَعِيْفٌ جِدًا (dha’îf jiddan, SANGAT LEMAH), karena pada sanadnya ada seorang perawi bernama Abu Muqâtil as-Samarqandi (Hafsh bin Salm). Dia seorang perawi yang matrûk (ditinggalkan riwayat haditsnya).
Imam Ibnu Hibbân rahimahullah berkata tentangnya, “Abu Muqâtil as-Samarqandi, namanya Hafsh bin Salm, ia seorang yang rajin ibadah, akan tetapi meriwayatkan hadits-hadits mungkar yang mana (ulama hadits) siapa pun yang mencatat hadits dapat mengetahui bahwa hadits-hadits yang diriwayatkannya tidak mempunyai dasar yang dapat dijadikan rujukan.”
Imam ‘Abdurrahmân bin Mahdi rahimahullah berkata, “Tidak boleh meriwayatkan hadits darinya.” (Lihat al-Majruhîn I/256)
Imam adz-Dzahabi berkata, “Qutaibah menganggapnya sebagai perawi hadits yang sangat lemah, dan (Abdurrahman) bin Mahdi mendustakannya.” (Lihat Mîzân al-I’tidâl I/557)
Al-Hâfizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Waki’ (bin al-Jarrâh al-Kûfi, pent) mendustakannya, dan as-Sulaimâni mengatakan, bahwa dia termasuk dalam barisan orang yang memalsukan hadits.” (Lihat Tahdzîb At-Tahdzîb II/342). Wallâhu a’lam.
Semoga Allâh Azza wa Jalla senantiasa membimbing kita semua ke jalan yang benar dan diridhai-Nya, dan memberikan kepada kita taufiq dan kemudahan untuk tetap istiqomah dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran-ajaran-Nya yang bersumber dari al-Qur`ân dan Hadits yang shahîh hingga maut menjemput kita. Semoga artikel ini menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 03-04/Tahun XVI/1433H/2012. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]

Sabtu, 29 November 2014

MUSIM HUJAN, CUTI SEKOLAH DAN MAJLIS PERKAHWINAN.


Musim tengkujuh semakin menyerlahkan dirinya sejak beberapa hari ini. Setiap tahun bulan November dan Disember sememangnya sudah dimaklumi bahawa ia adalah musim tengkujuh. Setiap hari hujan turun membasahi bumi. Pokok-pokok dan tumbuhan kelihatan segar , sambil kita dapat menghirup udara yang nyaman. Hujan yang berterusan menyebabkan banjir dibeberapa negeri di Malaysia, di kampung-kampung, bandar-bandar serta taman perumahan di genangi air.

Walaupun musim hujan, namun acara dihujung tahun ini tetap meriah, kerana ia adalah  bersamaan dengan cuti panjang bagi persekolahan di seluruh negara. Ibu bapa mengambil kesempatan untuk turut bercuti. Menghabiskan masa dengan keluarga, pergi bercuti, makan angin, berkelah , melancong dan sebagainya.  Selain itu  jemputan ke majlis-majlis perkahwinan , majlis berkhatan dan berbagai majlis lagi sentiasa memenuhi kalendar hujung minggu.

Suasana di jalanraya dan lebuh raya mengalami "jam" ketika waktu-waktu puncak seperti waktu tengahari dan petang. Bagi yang ingin berjalan jauh selalunya memilih untuk memulakan perjalanan sama ada sebelum subuh, di awal pagi mau pun waktu malam bagi mengelakkan kesesakan di jalanraya.

Tidak kurang juga ada yang terpaksa patah balik, membatalkan perjalanan apabila terserempak dengan kesesakkan melampau di persimpangan-persimpangan tertentu mahu pun di plaza-plaza tol. Oleh itu seelok-eloknya rancanglah perjalanan dimusim-musim begini. Agar tidak menghancurkan harapan anak-anak yang sememangnya teruja untuk percutian,  tidak membazirkan masa begitu sahaja di jalanan atau terpaksa membatalkan program yang telah dirancang. Sifat beringat sebelum kena , sifat menyediakan payung sebelum hujan sangatlah relevan waktu ini.

Mengada majlis-majlis perkahwinan dimusim hujan ini juga satu cabaran. Tradisi Melayu yang menjamu tetamu di khemah-khemah yang didirikan khas juga sedikit sebanyak menjejaskan. Saya berharap bagi pihak keluarga yang terlibat bersabar dan bertenang walaupun tidak dapat meraikan tetamu seperti yang telah dirancang . Demikian juga para tetamu yang datang, ikhlaskan lah diri anda dalam memenuhi undangan yang disunnahkan itu. Doakan keberkatan buat pasangan pengantin dan keluarganya sambil menghulurkan buah-tangan serta sumbangan.

Alang-alang bercakap tentang majlis perkahwinan ini, suka saya untuk menyebutkan satu fenomena baru yang berlaku dimajlis-majlis perkahwinan masa kini. Yang mungkin satu anjakan baru dalam meraikan pengantin , yang mungkin tidak ramai yang kisah perihal ini. Yang lebih mirip untuk dikategorikan kepada adab-adab majlis. Adab apakah itu ?

Ya..  agama Islam sememangnya penuh dengan adab, yang sewajarnya kita merasa bangga untuk melaksanakannya, apatah lagi ketika majlis perkahwinan yang kita katakan mungkin sekali seumur hidup... Sambutlah tetamu yang datang dengan senyuman, wajah ceria sambil bersalaman. Kalau perlu perkenalkan pasangan kita kepada saudara mara dan sahabat handai terdekat. Mereka datang membawa doa dan berkat untuk kita, bukan semata ingin menikmati makan free sedangkan mereka mampu untuk menikmati makanan yang lebih enak lagi.  Lantaran itu apalah salahnya kita hargai kunjungan mereka, mereka juga sudah memberikan sebahagian masa mereka untuk kita di hari tersebut.

Yang agak canggungnya  budaya anak muda hari ini ialah budaya menempah jurukamera khas untuk merakamkan saat-saat bahagia yang bersejarah dihari menjadi raja sehari tersebut. Tiada salahnya perbuatan itu,,,,,,  tapi biarlah berpada-pada. Hati-hatilah jika sampai terpaksa meninggalkan majlis sendiri untuk "shooting" ditempat-tempat pilihan. Yang tinggal ialah ibu bapa , adik beradik atau saudara mara sahaja melayan tetamu. Bila ditanya ,, '' mana pengantinnya..? " jawapannya ialah,,, " oohhhh....  pengantin pergi outing ada sesi photoggrafi " , maka seakan terloponglah tetamu yang menerima jawapan tersebut.

Sayang sekali,,, apabila kita membuat majlis berhabisan wang ribuan ringgit,  tetamu datang membawa doa dan semangat,  namun pulang dengan satu perasaan hambar. Berbaloikan situasi demikian untuk kita budayakan ?? Justeru itu untuk adil bagi semua pihak situasi ini perlu kepada penelitian  yang saksama,, mencipta satu suasana yang lebih harmoni . Perlu dilihat semula tujuan majlis walimah itu sendiri di adakan, di hayati hikmahnya dari segi agama dan kemasyarakatan. Kerana walimah meraikan pasangan yang mendirikan rumahtangga itu adalah ibadah , bukan sekadar adat atau untuk bersukaria.

Raikan hari bahagia dengan mengharap redha serta berkat dari Allah, mendoakan untuk pengantin agar berkekalan di dalam mawaddah wa rahmah melayari bahteri kehidupan berumah tangga  .






Ahad, 20 Oktober 2013

ROH YANG BANGKIT



بسم الله الرحمن الرحيم

Roh dan jasad yang kita miliki harus dibangunkan . tidak wajar jasad dibiarkan merana derita kurus kering tanpa makanan minuman kerehatan rawatan dan seumpamanya. Lebih-lebih lagilah roh . Walau pun ia tidak boleh dilihat susuk atau jisimnya namun kita tetap merasakan kehadhirannya. Roh juga mengalami jatuh bangunnya, mengalami kesihatan yang memuaskan atau menderita sakit.

Apakah tanda atau indikator kepada roh yang bangkit atau roh yang sihat ? sebenarnya kita mampu untuk mengukurnya melalui tingkah laku seseorang, melalui tabiat dan perangainya.

1. Wajhun toliq : wajah yang ceria.
roh yang bangkit akan terserlah melalui air muka seseorang. kemanisan wajahnya, atau keceriaannya menggambarkan dalamannya juga demikian. Mereka tidak diulit perasaan sedih berdukacita. Kerana orang yang rohnya bangkit sentiasa redha di atas setiap ketentuan Allah. Tidah pernah mengeluh di atas kesusahan. Menghadapi segala ujian kehidupan dengan dada yang lapang.

Sebaliknya mereka yang Rohnya jatuh sering akan terpancar diwajahnya raut-raut duka. susah untuk tersenyum. Jauh sekali bermanis muka. wajahnya seakan-akan kelat . Rohnya mungkin tidak di didik agar menerima kehidupan ini dengan sabar dan redha. sering menyalahkan takdir dan orang lain. Serba tidak kena apabila bertemu dengan manusia.

2. Mudah untuk memuji .
Ramai orang yang sangat mudah mengeji dari memuji. Lidahnya seolah berat untuk melontarkan pujian kepada seseorang. Berbanding orang yang jiwa atau rohnya bangkit, tiada masaalah baginya untuk menghulurkan pujian. Suka menghargai budi bahasa orang lain. Rasa bahagia dengan kejayaan orang lain. Inilah karakter seorang yang rohnya bangkit. Tidak suka mengamalkan nilai-nilai negatif dalam pergaulannya.

3. Tidak berminat kepada konflik
Sentiasa menjauhkan diri dari sebarang konflik . tidak berminat berkonflik. sentiasa memaafkan orang lain dan suka meminta maaf. tidak berminat untuk membesar-besarkan isu yang kecil sehingga menjadi besar dan panas. Cukup berhati-hati dalam muamalah.

Tiga perkara di atas mungkin boleh ditambah lagi menjadi 4 ,5 ,6 dan seterusnya. Yang penting ialah istiqomah dalam perbuatan-perbuatan yang baik . Jika tiga perkara ini tidak kita miliki bagaimana pula kalau hendak ditambah lagi....


Jumaat, 18 Oktober 2013



Terlalu lama rasanya blog Al qowareer ini terabai .... tiada update , tiada sebarang kisah yang dipaparkan. Namun tidak pula pantas untuk dibiarkan blog ini terus terbiar.

Bagaimana pula dengan Roh kita jika terabai ? sudah pasti ia akan kurus kering dan tidak bermaya. Lantaran itu setiap yang kita miliki perlu dihargai. Terutama iman yang akan kita bawa mati. Iman merupakan benteng kukuh dalam diri seorang hamba Allah. Tanpa iman hidup ini tiada ertinya.

Ketika sang mentari memancarkan cahaya panas teriknya kita merasakan begitu hebatnya sang mentari. Bisa membakar dan menyinari semesta alam. Namun telahan itu nyata meleset ketika tibanya kepulan-kepulan awan yang berarakan sedikit demi sedikit, lalu menutupi sinaran mentari tadi. Lalu hati mengatakan, ohhh awan rupanya lebih hebat !

Awan berarak di udara, membentuk kepulan yang berbagai bentuk. Berarak dan terus berarak. Tiba-tiba ia terlangggar gunung yang tersergam di hadapan lalu pecah dan cair menjadi hujan. Ternyata kini bahawa awan juga adalah makhluq yang lemah, tidak mampu menepis gunung ketika berhadapan. Apakah gunung itu makhluq yang kuat dan hebat ? Megah memasak bumi .



Tiba-tiba terlihat dikaki gunung seorang tukang batu sedang menarah dan memecahkan batu-batan , sekali lagi nyata meleset mengatakan gunung yang tersergam itu kuat dan hebat. Rupa-rupanya manusialah makhluq ciptaan Allah yang paling kuat..!

Apakah benar manusia itu kuat? tidak bisa di tewaskan? Sesungguhnya ketahuilah bahawa manusia juga makhluk Allah yang punya kelemahan. Nafsu sentiasa datang menggoda. Seirngkali manusia lalai dan dan ditewaskan oleh nafsu. Ketahuilah.. bahawa hanya iman yang kuat boleh bertahan yang tidak mampu ditewaskan oleh mana-mana makhluq. Hati yang sentiasa terpaut dengan tali Allah. tiada tempat sandarannya melainkan bersandar kepada Allah. Di situlah terletaknya iman .

Peliharalah iman, perkuat dan perkasakan ia. kerana ia adalah benteng hakiki kita.



Ahad, 19 Februari 2012

AMANAH KESIHATAN

Bismillahirrahmanirrahim..

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Setiap hari malahan setiap ketika kita mesti bersyukur kepada Allah atas setiap nikmat yang Allah anugerahkan buat kita. Yang pertama sekali tentulah bersyukur atas nikmat iman dan nikmat Islam . Kedua, ketiga , keempat dan keseterusnya terlalu banyak nikmat Allah yang kita nikmati, yang harus kita syukuri. Allah sendiri menyebutkan dalam firmannya yang bermaksud : Sekiranya kamu mengitung nikmat Allah ke atas kamu nescaya kamu tidak akan terhitung .[ an.nahl ].


Kesihatan tubuh badan adalah satu nikmat yang paling hampir dengan kita. Lantaran itu kesihatan adalah nikmat dan kesihatan juga adalah amanah yang perlu dijaga.

Tarik nafas...! Tahan nafas...! tarik.... inilah satu aktiviti yang selalu kita lakukan ketika bersenam. Ya, senaman adalah salah satu cara untuk kita menjaga kesihatan.

Senaman amat penting dalam dunia kesihatan. Begitu juga bagi mereka yang ingin mengurangkan berat badan, mesti mengawal cara pemakanan dan bersenam. Menurut seorang pakar pemakanan hospital Pantai Ampang, Dr.Syamimi Ahmad : Program mengurangkan berat badan tanpa senaman amat tidak logik.

Membelek-belek akbar Berita Minggu ada beberapa maklumat kesihatan untuk saya sharekan di sini sebagai satu info yang berguna.


  • Senaman amat perlu untuk mengeluarkan tenaga daripada makanan , jika tidak ia akan ditukar menjadi lemak. 
  • Senaman perlu dilengkapi dengan penjagaan makanan bagi memberi berat badan yang ideal.
  • Senaman yang dilakukan seperti berjogging atau berjalan kaki akan menyebabkan kadar degupan jantung yang tinggi selain pengeluaran peluh meningkat. 
  • Berkebun selama setengah jam boleh membakar 100 kalori. 
  • Semua aktiviti senaman dan makanan bergantung kepada usia dan berat badan seseorang.
Petua di atas kelihatan simple dan mudah, namun memerlukan disiplin yang tinggi untuk menjadikannya satu budaya dan amalan. Bersenam memang seronok, tapi nak mantain seminggu tiga kali dengan kesibukan-kesibukan yang pelbagai bukan semua orang mampu bertahan.. 

Itulah cabarannya.. pendek kata sesuatu yang baik itu tidak akan dapat diperolehi dengan mudah, tetapi perlu kepada usaha, perlu kepada istiqomah. Hangat-hangat tahi ayam satu sikap yang mesti dihindari.

Kita sentuh pula pasal makan. Kita memang tak boleh lawan fitrah yang Allah dah sediakan ni... makan adalah satu tabiat dan keperluan manusia untuk hidup. Ada orang malas makan dan ada orang yang terlalu suka makan. Tapi yang Islam kehendaki ialah makan dengan besederhana, untuk memenuhi keperluan tubuh. Makan berlebihan membawa mudharat. 

Beberapa disiplin makan yang perlu kita jaga ialah, 
  •  Makan ikut waktu
  • Memilih makanan yang betul 
  • Pastikan kalori yang perlu diambil setiap hari.

Berkait dengan pemakanan juga, sarapan pagi adalah satu sesi yang tidak boleh kita abaikan. Ramai di kalangan rakyat Malausia yang tidak suka bersarapan. Dengan alasan tiada selera atau situasi mereka yang sentiasa mengejar masa tidak mengizinkan mereka untuk duduk seketika dimeja makan. Sedangkan pada permulaan hari tubuh amat memerlukan tenaga untuk segala aktiviti yang berpanjangan selama satu hari. Sarapan pagi yang sesuai amat penting untuk kecergasan fizikal dan kecerdasan mental.

Seperti yang dikatakan di awal tadi kita tidak boleh melawan fitrah kejadian kita. Ramai yang akhirnya mengidap penyakit yang berkaitan pencernaan makanan seperti gasrik, radang usus dan sebagainya, akibat tidak mengambil makanan pada masanya,

Oleh itu perlu diingatkan disini pastikan waktu makan setiap hari adalah sama. 
  • Bermula dengan sarapan pukul 7 hingga 9 pagi 
  • Makan tengahari pukul 12.30 hingga 2.30 petang 
  • Makan malam seelok-eloknya empat jam sebelum tidur atau sebelum pukul 8 malam

Pernahkah anda mendengar orang diet untuk menurunkan berat badan dalam masa yang singkat? Pernah kan... Malahan ada pihak-pihak yang menyediakan hadiah untuk sesiapa yang mampu mengurangkan berat badan dengan kadar yang paling tinggi. Adakah cara tersebut cara yang terbaik?

Dalam menjawab soalan ini mari kita lihat apa yang yang Dr.Syamimi ingin kongsikan ;

     " Diet tanpa senaman atau dikatakan sebagai " yo-yo diet" biasanya akan menyebabkan berat badan turun naik mendadak kerana kehilangan otot.
       Diet ini menggunakan otot untuk ditukar kepada tenaga kerana otot dua kali lebih berat berbanding lemak. Diet sebegini amat tidak digalakkan ".

Mereka yang mengamalkan diet seperti diatas mempunyai risiko:
  •  Bertambah berat badan dua kali ganda
  •  Kerosakan buah pinggang
  • Haid tidak teratur
  •  Mood tidak betul 
  • Tekanan darah tidak stabil 
  • Paras gula dalam darah menurun sehingga kadangkala menyebabkan pengsan.
Biasanya penurunan berat badan yang ideal ialah 10 peratus dalam tempoh enam bulan.

DIET POPULAR

Diet yang paling popular sekarang ialah pengambilan protein yang tinggi dan rendah karbohidrat, tetapi diet ini tidak boleh diambil berterusan kerana akan memberi kesan kepada buah pinggang.Biasanya ia hanya dilakukan selama 60 hari dan diikuti dengan senaman seperti berenang , berbasikal dan berjogging mengikut kesesuaian.

MENU SEMINGGU

kalau betul-betul anda nak diet tidak boleh tidak kena jaga makan. Tujuh hari dalam seminggu, pastikan 5 hari dengan masakan bakar, kukus atau sup sementara hari lain dengan goreng atau bersantan.

Kesimpulannya pemakanan dan bersenam amat berkait rapat dengan menjaga amanah kesihatan. Makanan yang hanya mengikut selera yang tajam amatlah tidak digalakkan. Kefahaman tentang makanan dan kesihatan boleh membantu kita  dalam displin makan. 

Ingat.. kesihatan adalah amanah Allah. Lantaran itu kita akan ditanya bagaimana kita menggunakannya dan bagaimana kita menjaganya dihari perhitungan kelak. 

Dalam kesempatan ini kita juga tidak lupa memanjatkan doa kepada Allah supaya sentiasa memimpin kita untuk istiqomah dalam disiplin makanan dan pemakanan yang baik, sentiasa bersyukur dan menjaga kesihatan.

Semuga entry kali ini bermenafaat.


Isnin, 6 Februari 2012

CINTA KITA KEPADA RASULULLAH SAW

Sejak mula menjejak kaki ke  alam  tadika anak-anak kecil berusia empat hingga enam tahun sudah diperkenalkan tentang peribadi Rasulullah saw yang unggul. Perasaan kasihkan Rasulullah dipupuk sejak usia rebung mereka. Lagu-lagu telah digubah supaya anak-anak seronok  gembira  untuk mendendangkan lagu-lagu yang bertemakan cinta Rasul. Sekali-sekali cikgu menarik perhatian mereka melalui teknik  penceritaan tentang akhlak dan peribadi Rasul.

Maka tidak hairanlah jika anak-anak tadika sudah boleh menghafal sifat-sifat Rasul yang masyhur itu, iaitu sifat,Sidiq, amanah, tabligh dan Fatanah. Anak-anak juga sudah menghafal serba sedikit profil baginda saw, seperti nama ibu bapa dan datuk baginda, bila baginda dilahirkan, dan siapa yang menjada baginda setelah ketiadaan ibu dan bapa baginda. Anak-anak juga boleh menghafal berapa orang anak-anak Rasulullah.


Demikianlah suasana  pendidikan anak-anak  Melayu muslim dizaman ini. Taska dan tadika Islam berlumba-lumba untuk melahirkan produk muslim kecil. Masyarakat  menyambut baik perkembangan tersebut walau  pun  terpaksa membayar lebih berbanding tadika-tadika  KEMAS atau tadika-tadika Perpaduan . Ringkasnya , ibu bapa kelihatan ghairah untuk mencorakkan anak-anak mereka dengan acuan Islam.

Melihat kepada senario tersebut kita sebagai  rakyat Malaysia tumpang rasa gembira dan bangga. Seolah-olah ada cahaya dihujung sana untuk anak-anak terus melangkah kehadapan  dengan selesa menuju alam  dewasa . Malahan menjadi pemimpin di masa hadapan.

Namun bila kita alihkan lensa teropong  kepada anak-anak remaja dan komuniti dewasa harapan  cerah tadi seolah – olah  berubah menjadi  suram atau samar-samar. Ke mana perginya anak-anak kecil yang dahulunya sopan , pandai membaca doa malahan ada yang menghafal  surah-surah Al Quran dan menghafai surah Yasin ? Dulu mereka belajar tentang cintakan  Allah dan rasul tapi kini mereka lebih kepada mengagung-agungkan cinta “kekasih”. Berpeleseran lelaki dan perempuan ke sana ke mari. Anak-anak remaja  semakin mabuk cinta , walau pun cinta itu buta. Mereka sibuk mencari cinta, memburu cinta. Cinta Rasul sudah semakin terpadam dari hati mereka. Kalau dulu selawat ke atas nabi menjadi irama yang membasahi bibir mereka , tetapi kini lagu-lagu cinta menyesakkan gegendang telinga.  

Sebahagian kecil sahaja pelajar yang masih  setia dengan peribadi Islam sebagaimana yang di ajarkan oleh Rasulullah saw. Selebihnya mengalami kecelaruan identiti. Mereka lebih mengenali bintang filem, pelakon atau ahli sukan dari Nabi sendiri. Lebih seronok membaca novel-novel  ringan dari mempelajari kisah tokoh-tokoh Islam.  Walaupun nama kelas-kelas mereka disekolah menggunakan nama tokoh-tokoh agung  Islam, tetapi bila ditanya siapa peribadi-peribadi tersebut  dari sudut profilnya mereka geleng kepala, tak tahu…

Kisah - kisah benar di atas menuntut kita untuk melihat semula pendekatan pendidikan  masa kini, terutama pendidikan Islam . Hal ini sama juga keadaannya dengan sambutan mulidur rasul yang kita sambut setiap tahun, tapi masyarakat masih berada ditakuk lama , masih gagal untuk mengaplikasi  sunnah dan ajaran Rasulullah dalam kehidupan. 

Objektif pengutusan Rasulullah saw oleh Allah swt kepada umat manusia ini adalah untuk mengajar manusia tentang agama Islam . Di samping itu sifat peribadi Rasulullah itu sendiri menjadi contoh tauladan kepada kita.  Segala sifat, perbuatan, kata-kata dan perakuan baginda adalah sunnah. Baginda bercakap berpandukan ilham dan wahyu dari Allah, bukan dari hawa nafsu.
وما ينطق عن الهوى ان هو الا وحيو يوحى
Maksudnya : Dan dia tidak berkata-kata daripada hawa nafsu melainkan wahyu yang diwahyukan kepadanya.  (An Najm : 3-4 )

Lantaran itu al Quran dan al hadith  kedua-duanya adalah sumber rujukan kita yang paling utama. Selari dengan ucapan syahadah yang kita sering ulang-ulang iaitu “aku naik saksi bahawa tiada Tuhan yang di sembah melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad itu Rasullallah.

Inilah konsep dan objektif  yang perlu di fahami oleh umat Islam. Jika sewatu di alam tadika anak-anak hanya menghafal fakta-fakta mudah mengenai peribadi nabi , manakala di alam remaja dan dewasa sebagai seorang Muslim yang sudah baligh dan mukallaf ,mereka perlu mempelajari bagaimana untuk memahami ajaran-ajaran yang di bawa oleh nabi, bagaimana untuk menghayatinya dan bagaimana untuk menterjemahkannya dalam praktik amali kehidupan .

Kerana kita ingin melahirkan masyarakat yang faham. Bukan hanya beremosi dan mengalirkan air mata apabila disebut-sebut tentang Rasulullah, sedangkan banyak sunnah dan ajaran baginda yang diabaikan. Kita inginkan syafaat baginda diakhirat kelak , namun ajaran dan sunnahnya di dunia ini mestilah  terlebih dahulu sudah terlaksana dengan sempurna. 

Dalam contoh yang lain, ramai orang tahu tentang fadhilat selawat. Di mana Rasulullah pernah menyebutkan “ sesiapa yang berselawat kepadaku sekali  Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali “. Sehingga budaya selawat ini sudah menjadi satu budaya, contohnya bila ibu-ibu membasuh beras selawat dulu, bila student  nak masuk pereksa baca selawat, bila makan ubat didahului dengan selawat , dan banyak lagi contoh. Kita rajin selawat kerana inginkan fadhilatnya. Tapi, pernahkah kita selawat semata-mata rindu dan kasih kita kepada baginda?


Selain itu sejauhmanakah keinginan kita untuk menjadikan cara hidup Rasulullah itu cara hidup kita. Mencontohi  Ibadat baginda, ketaatan, keikhlasan, semangat juang, ketegasan dalam menentang kemungkaran dan  keseriusan baginda dalam menyebarkan perkara ma’ruf. Baginda telah mengajar kita memparktikkan Islam yang syumul . Baginda telah membawa syariat yang sempurna dan tiada lagi nabi selepas baginda. Lantaran itu kita perlu ambil semua itu secara total, tanpa pilih-pilih. Tidak hanya terhad dalam urusan nikah kawin, poligami, makan minum dan pakaian sahaja.

Akhir sekali marilah kita renungi Firman Allah maksudnya : “ Ketahuilah bahawa ditengah-tengah kamu ada Rasulullah . Kalau dia menuruti (kemahuan) kamu dalam banyak hal, pasti kamu akan mendapat kesusahan. Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan  dan menghiaskannya di dalam hati kamu , serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran dan kefasikan dan kedurhakaan . Mereka itulah orang yang mengikuti jalan yang lurus . “
( Al Hujurat: 7).

Jumaat, 12 Ogos 2011

INDAHNYA TAUBAT

aKafilah Ramadhan terus berarak lalu. Kita masih lagi berada di dalam dakapan Ramadhan. Menunaikan ibadah puasa , rukun Islam kedua. Semua umat Islam di seluruh dunia bersama-sama berlumba-lumba membanyakkan ibadah dan amal soleh dibulan mulia ini. Kerana bulatnya bumi yang Allah ciptakan ini, maka siang, malam, pagi dan petang berlaku diserentak dipelusuk planet bumi ini. Pernah tak kita membayangkan senario secara keseluruhan bumi ini , di mana setiap masa di bumi ini ada orang bersolat, ada orang bersahur, ada orang berpuasa dan ada yang sedang berbuka puasa... subhanallah.



 Sesungguhnya bumi ini hanya sebuah cakerawala yang kecil sahaja berbanding dengan plenet-plenet yang lain. Di bumi inilah telah dicampakkan Adam dan Hawa dari syurga berketurunan dan bergenerasi sehingga kehari ini. Dan tidaklah diciptakan jin dan manusia itu oleh Allah SWT melainkan untuk mengabdikan diri kepadaNya.

Sebagaimana ayahanda kita Adam, kita juga tidak sunyi dari melakukan kesalahan. Nabi Adam alaihisalam  manusia pertama yang diciptakan oleh Allah sujud kepadanya para Malaikat dengan perintah Allah kecuali Iblis. Namun ketika baginda melakukan kesalahan , apabila baginda termakan pujukan iblis supaya memakan buah dari satu pohon yang telah dilarang oleh Allah baginda tidak teragak-agak untuk memahon taubat dan keampunan dari pada Allah swt. Dan Allah telah menerima taubat baginda.

Satu contoh yang diabadikan oleh Ayahanda kita,  sepatutnya menjadi ikutan kita sehingga ke hari kiamat. Di mana apabila melakukan kesalahan bersegera memohon ampun dan taubat kepada Allah.

Di bulan Ramadhan yang mulia ini marilah sama-sama kita memperbanyakkan taubat, semuga dosa-dosa kita yang lalu akan terhapus, amal soleh kita akan diterima.

Taubat, ertinya kembali dan rujuk semula. Sesungguhnya ia adalah satu perasaan takut di dalam hati seseorang yang mendorongnya untuk kembali kepada Allah . Kembali bersama dengan penyesalan dan azam untuk tidak mengulangi lagi sesuatu perbuatan yang salah dan dimurkai Allah itu. Seolah-olah ia menanggalkan semua dosa-dosa dan maksiat dari dirinya untuk pasrah menyerah diri kepada Allah.

Taubat di atas segala jenis dosa.. walau sebesar mana atau sekecil manapun dosa yang telah dilakukan. kedua-duanya memerlukan kepada taubat untuk ia di hapuskan.

Tidak mahu bertaubat , menggambarkan sifat degil dan sekaligus sifat sombong telah menguasai diri. Namun siapakah kita yang ingin bersifat angkuh dan sombong di sisi Allah ?

Sebuah kisah Bani Israil di zaman Nabi Musa a.s. Terdapat seorang lelaki yang telah melakukan maksiat selama 40 tahun, dan tak pernah bertaubat memohon ampun daripada Allah walaupun sekali. Sehingga pada satu tahun berlaku kemarau yang teruk di negeri tersebut. Tumbuh-tumbuhan dan binatang banyak yang mati. Begitu juga air sungai menjadi kering. Lantaran itu orang-orang dari Bani Israil memohon kepada Nabi Musa supaya berdoa kepad Allah agar di turunkan hujan.

Nabi Musa pun mengajak kaumnya untuk sama-sama berdoa meminta hujan kepada Allah. Telah keluar bersama nabi Musa seramai 70 ribu orang Bani Israil, berkumpul di satu tempat. Mereka berdoa dengan doa yang bersungguh-sungguh. Namun ... hujan tetap tidak turun. Sehingga memaksa Nabi Musa untuk bertanya kepada Allah , kenapa masih lagi tidak turun hujan?? lalu Allah mewahyukan bahawa ada dikalangan kamu ada seorang lelaki yang telah melakukan maksiat selama 40 tahun dan tak pernah bertaubah walaupun sekali,, maka hendaklah orang tersebut keluar. Jika ia keluar hujan akan turun.

Nabi Musa meminta dikalangan bani Israil yang melakukan maksiat itu supaya keluar. Namun bagi empunya diri merasa malu untuk keluar, apabila dilihat ke arah sekelilingnya tiada siapa yang keluar, maka sahlah bahawa dialah orang yang di maksudkan. Lalu lelaki itu  bermunajat kepada Allah : " Ya Allah aku telah melakukan maksiat kepadamu selama 40 tahun dan Engkau melindungiku, Pada hari ini aku bertaubat kepadaMu jika aku keluar semua orang akan tahu, dan jika aku tidak keluar hujan tidak akan turun dan kami semua akan binasa, Ya Allah hari ini akau bertaubat, aku menyesal dan aku kembali kepadamu, terimalah taubatku dan lindungilah aku sekali lagi.. ", maka hujan pun turun.

Nabi Musa berkata : Wahai Tuhan hujan sudah turun sedangkan tiada seorang pun yang keluar ? (pelik). Jawab Allah : Wahai Musa hujan turun dengan sebab taubat hambaku yang memaksiatiku selama 40 tahun. Aku gembira dengan taubatnya.
Musa : Wahai Tuhan , tunjukkan kepadaku orang itu  , supaya aku juga gembira bersamanya.
Jawab Allah : Wahai Musa dia memaksiatiku selama 40 tahun dan aku melindunginya dan  hari ini  apabila dia bertaubat kepadaKu adakah patut Aku membongkarnya?

Maha suci Allah... manusia melakukan maksiat ke atasnya, namun pintu taubat di buka seluas-luasnya. Allah menjaga maruahnya untuk memberi peluang taubat kepadanya. Berlakunya kemarau sebagai tanda kebesaran dan kekuasaan Allah , untuk menyedarkan manusia yang lalai supaya kembali kepadanya.

Alangkah indahnya taubat buat lelaki itu... Maksiat yang dilakukannya selama 40 tahun dihapuskan oleh Allah dalam masa yang singkat dengan taubatnya.